Aku terpana pada sebuah kisah. Kisah yang menurutku amat mengagumkan. Hiduplah sebuah keluarga kecil, mereka adalah pasangan suami istri. Namanya adalah Zaghanos dan istrinya bernama Halima. Merwka mempunyai tiga orang anak. Zaganos adalah seorang pendakwah yang cerdas yang namanya terkenal di seluruh penjuru Negeri. Negeri itu bernama Negeri Awan.
Tahun 2018 dimana teknologi semakin merambah keseluruh bagian Negeri Awan. Anak-anak kecil sudah terbiasa dengan dunia digital. Permainan-permainan tradisional sudah sangat jarang ditemui. Anak-anak di Negeri Senja disibukan dengan dunia digital yang sebenarnya telah meracuni pikiran meraka. Kontrol serta pengawasan orang tua harus benar-benar sempurna untuk melindungi anak-anaknya dari bahaya kemajuan teknologi yang tak terbendung.
Di era majunya teknologi dimana anak-anak muda menghabiskan waktunya berselancar di dunia maya berkecimpung di berbagai media sosial, hampir tidak mungkin jika mereka tidak mengenal sosok Zaghanos. Zaghanos, ia juga seorang pegiat media sosial yang berjuang mendakwahkan islam melalui dunia maya. Ia menyadari hidup manusia sekarang ini bahkan lebih banyak berada di dunia maya, untuk itu ia merasa perlu berdakwah melalui media sosial. Melalui tulisan.
Aku salah satu orang yang mengagumi sosok Zaghanos. Tulisan-tulisannya selalu membuka pikiran. Tulisan-tulisan nya menunjukan bahwa ia adalah orang yang cerdas dan mempunyai tingkat keilmuan yang tinggi. Kecerdasannya membuatku berpikir bahwa Negeri Awan sangatlah beruntung mempunyai rakyat seperti Zaghanos. Sesosok laki-laki yang sangat kritis atas permasalahan-permasalahan yang menimpa negeri. Ia sangat berani menyuarakan kebenaran dan melawan kemungkaran meski harus berhadapan dengan penguasa yang amat dzolim.