Share it

Rabu, 29 Agustus 2018

Membuat Blog dengan Blogspot

Meulis. Apa yang ada di benak anda tentang menulis? Suatu kegiatan yang menyenangkan atau malah membosankan?

Kalo menurutku menulis itu kegiatan  yang menyenangkan guys. Iyah menyenangkan meski terkadang bikin gelisah. Gelisah ketika dalam sehari atau bahkan berminggu-minggu tak menulis apapun.

Nah untuk mengabadikan tulisan tentu kita membutuhkan media guys. Blog adalah salah satunya yang bisa kita jadikan media untuk mengabadikan tulisan kita.

Berhubung ada yang menanyakan mengenai pembuatan blog, jadi disini saya bermaksud untuk mendeskripsikan bagaimana langkah membuat blog. Yang ingin saya bahas disini yaitu pembuatan blog dengan blogspot.com.

Langsung saja nih guys, berikut langkah yang harus dilakukan untuk membuat blog dari blogspot.com.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Ertugrul Ghazi



Ertugrul Ghazi adalah sebuah nama yang tidak asing lagi ditelingaku. Nama itu masuk dalam list tokoh idolaku. Ertugrul Ghazi yang saya maksud adalah seorang kesatria muslim pimpinan suku Kayi dari Turki Oghuz. Ia adalah ayah dari Osman I yang merupakan pendiri kesultanan Ustmani. Ertugrul Ghazi adalah kakek moyang nya Sultan Mehmed II bin Murad II yang lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Al-Fatih sang penakluk.

Dua puluh tiga Juli kemaren lahirlah seorang anak laki-laki dari sepasang suami istri ternama. Anak laki-laki itu bernama Ertugrul Ghazi.

"Alhamdulillah. Welcome my 2nd Prince ERTUGRUL GHAZY. Baba memberimu nama dan Allah memberimu takdir. Semoga ditanganmu kelak Allah tegakkan keadilan untuk hamba-hamba yang lemah di seluruh  Negeri. Sebagaimana namamu "Serigala pemberani dan kesatria."

Begitulah kalimat yang tertulis dalam postingan sosial media sang ayah. Ayah dari Baby Ertugrul Ghazy adalah seseorang yang terkenal dikalangan anak muda bahkan mungkin saja seluruh Indonesia telah mengenalnya.

Hari itu 23 Juli, saya turut merasa bahagia juga terharu. Bahagia akhirnya ada sosok Ertugrul Ghazi di bumi Indonesia di abad ini. Terharu sampai-sampai tak tahan untuk tidak meneteskan air mata.

Saya berpikir, mungkin saja orang lain menganggap saya aneh dengan respon saya mengenai lahirnya baby Ertugrul Ghazi tersebut. Iyah mungkin saja😁

Hari itu saya tak tahan untuk tidak membuat cerita di sosial media mengenai Ertugrul Ghazi. Ertugrul Ghazi, nama salah satu idola saya, mana mungkin saya akan diam saja tanpa berekspresi😂

Saya juga akan bercerita tentang salah satu sahabat saya yang saat ini sedang mengandung. Ia adalah salah satu orang yang juga merasa bahagia dan terharu atas lahirnya Ertugrul Ghazy. Ia bercerita bahwa Ia sudah menyiapkan nama Ghazi untuk anaknya nanti. Ia sampai menangis karena Nama Ghazi sudah dulu dipakai orang lain. Menangis. Benar-benar menangis. Tetapi  tetap ada rasa bahagia dalam tangisnya. Siapapun nama anaknya nanti yang terpenting baginya adalah nama itu mampu mengingatkan kepada sosok pejuang muslim.

"Berdakwah melalui nama." Kata sahabatku waktu itu.

Ghazi. Saya mengenal kata Ghhazi dari beberapa buku yang saya baca. Ghazi adalah sebutan bagi kesatria pembela agama Allah. Para Ghazi adalah kesatria yang mempunya tingkat keimanan dan ketakwaan yang tinggi. Patuh terhadap perintah dan larangan Allah. Hidup para Ghazi adalah untuk menegakkan kebenaran dan mencegah kerusakan di atas muka bumi.

Begitupun dengan nama Ertugrul. Saya mengenalnya melalui sebuah buku namun hanya sedikit informasi yang saya dapat. Mungkin ada buku khusus yang membahas tentang nya hanya saja saya yang kurang baca dan kurang update😁

Ertugrul Ghazi, serigala pemberani dan kesatria. Dialah Singa di siang hari dengan keberanian dan semangat yang luar biasa menegakkan kebenaran. Dialah Serigala di malam hari yang menangis di hadapan tuhannya. Menangis memohon ampunan. Di mihrabnya. Hanya berdua saja. Mengatakan apa saja yang ada di benaknya.

Finaly, saya hanya ingin mengatakan "Ertugrul Ghazi adalah sosok idola yang luar biasa."

Credite photo by google dalam serial tv turky berjudul "Dirilis Ertugrul." Serial sejarah perjalanan Ertugrul pada abad 13.

#ErtugrulGhazi
#Idola
#Silpianah1453
#WritingIslam
#AkademiMenulisKreatif
#AMK5

Senin, 20 Agustus 2018

Menulis dan Warna



Akhir tahun 2012 pertama kalinya Saya merasakan dunia kerja. Combination Team, nama departemen yang pertama kali Saya jajaki. Departemen tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu persiapan bahan kimia (skin) sebagai warna untuk melapisi kulit sepatu, bagian pembuatan lem untuk merekatkan antara kulit sepatu dengan Warna kimia (skin) dan bagian persiapan kimia dasar yang mendukung proses produksi kulit. Ketiga bagian tersebut sangat mempengaruhi berjalan atau tidaknya suatu material di mesin prosuksi sebab ketiganya merupakan departemen yang mempersiapkan bahan-bahan kimia untuk proses produksi.

Saya masuk di bagian membuat skin untuk melapisi kulit. Minggu pertama kerja, Saya merasa pusing dan bingung. Ada banyak bahan kimia yang harus dihafal. Tak hanya dihafal, Saya juga harus memahami sifat dan fungsi bahan-bahan kimia tersebut. Yang tak kalah penting Saya harus mengenali bahan-bahan kimia apa saja yang aman dan tidak aman jika tersentuh langsung.<--more-->

Menulis Untuk Peradaban Islam


Mediaoposisi.com- Ratu dunia ratu dunia,
oh wartawan ratu dunia
Apa saja kata wartawan mempengaruahi pembaca Koran

Bila wartawan memuji, dunia ikut memuji
Bila wartawan mencaci, dunia ikut membenci
Wartawan dapat membina, pendapat umum di dunia
Ratu dunia ratu dunia, oh wartawan ratu dunia
Apa saja kata wartawan mempengaruhi pembaca koran


Sebuah lagu yang dinyanyikan oleh grup qasidah Nasida Ria yang beranggotakan sembilan orang ini patut kita renungi. Lagu yang berjudul "Wartawan Ratu Dunia" ini menggambarkan betapa pentingnya seorang wartawan dalam kehidupan. Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999, definisi Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik.
Kegiatan jurnalistik merupakan kegiatan yang berhubungan dengan media masa dan kegiatan tulis-menulis.

Yang harus kita renungi yaitu, bagaimana ketika tulisan yang dipublikasikan seorang wartawan tersebut malah meracuni pikiran pembaca? Tak jarang tulisan-tulisan yang bersliweran di media-media jahat menyuguhkan tulisan yang berbau kapitalisme, liberalisme dan paham-paham lain yang menjauhkan pemahaman islam dari orang islamnya sendiri. <--MORE-->

Empat Musim Penulis




"Tak harus dengan bunga untuk bisa dikatakan indah." Kalimat ini sepertinya pas untuk foto ini. Foto yang saya ambil dengan kamera Hp di perjalanan menuju pantai awal januari lalu.

Ini hanya sebuah foto ranting-ranting pohon yang tidak berdaun di jalan raya Cilegon. Tak ada yang special memang, tetapi menurutku ranting-ranting pohon itu mempunyai keindahan tersendiri untuk dipandang. Kondisi awan kala itu semakin mendukung keindahannya.

Daun-daunnya mungkin saja telah berguguran ketika angin meniupnya. Pohon itu seperti mengalami musim gugur sendirian, sebab pohon-pohon di kanan kirinya masih mempunyai daun-daun hijau yang rimbun.

Musim gugur yang dialami oleh pepohonan masih bisa menciptakan keindahan. Berbeda dengan musim gugur dalam menulis. Musim gugur dalam menulis yaitu ketika rasa malas mulai menghampiri. Malas belajar, malas latihan nulis juga malas membaca. Akhirnya gugurlah sudah harapan untuk bisa menulis.

Musim gugur dalam menulis biasanya disebabkan oleh musim dingin (winter). Kok begitu? Apa yang kita rasakan ketika dingin menerpa? Mager? Iyah tentu. Mager atau males gerak membuat kita diam tanpa aktivitas.

Musim gugur dalam menulis terjadi ketika tangan tak lagi digerakkan untuk berlatih. Kata-kata pun menjadi dingin. Beku kayak bola salju. Fase musim dingin adalah tanda akan adanya musim gugur. Gugurnya para calon penulis dari gelanggang juang.

Gugur? Akh...jangan sampai terjadi. Menulis, harus tetap bersemi layaknya bunga-bunga sakura di Jepang. Seperti cantiknya bunga tulip yang bermekaran di Belanda. Bersemi lagi memesona layaknya mapple di kanada.

Musim semi dalam menulis ibarat merekahnya optimisme, optimisme bahwa "Saya bisa menjadi Penulis."

Untuk menjaga optimisme musim semi kita butuh tindakan atau action. Action yang berisi semangat. Semangat belajar, berlatih juga semangat membaca. Ketika kita berada dalam kondisi semangat yang membara, itu artinya kita berada di musim panasnya penulis. Musim panas (summer) dalam menulis adalah penentu optimisme menjadi penulis di musim semi.

Finaly, semoga musim semi selalu kita rasakan. Begitupun musim panas, semoga tetap kita jumpai untuk membakar semangat juang menjadi penulis. Penulis ideologis.

#4MusimPenulis
#MengikatKulwa
#AkademiMenulisKreatif
#PenulisIdeologis

Merdeka



Merdeka, sementara jiwa masih saja terbelenggu dalam kelalaian

Merdeka, sementara kita masih membiarkan diri larut dalam keriuhan dunia hingga lupa kewajiban sebagai seorang hamba.

Merdeka, sementara gadget dan dunia maya tetap membuat kita lupa diri, lupa waktu bahkan lupa jalan pulang ke kampung halaman (akhirat)

Merdeka, sementara hati dan pikiran masih dikuasai oleh hawa nafsu, merasa nyaman dengan maksiat yang dibungkus rapi dengan kata cinta

Merdeka, sementara masih banyak tubuh-tubuh kurus di pelosok Negeri yang belum tersentuh oleh kelayakan hidup

Merdeka, sementara kekayaan Negeri diangkut asing dan aseng. Tambang minyak di Balikpapan Kalimantan Timur, freeport, tambang nikel di Kabupaten Halmahera Timur, tambang Nikel di Morowali Sulawesi Tengah, Tambang aspal di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, juga tambang batubara di Samarinda Kalimantan Timur masih dikuasai oleh asing.

Inikah merdeka?

Credit photo by google

#Merdeka
#AkademiMenulisKreatif
#AMK5

Membaca


Pentingkah membaca dalam hidup kita? Tentu. Dengan membaca kita menjadi tahu apa-apa saja yang awalnya tidak kita ketahui. Membaca sangatlah penting sebab itu kita diperintahkan untuk membaca oleh Sang Pemberi Hidup.

"Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS.Al'Alaq : 1-5)