Share it

Senin, 20 Agustus 2018

Menulis dan Warna



Akhir tahun 2012 pertama kalinya Saya merasakan dunia kerja. Combination Team, nama departemen yang pertama kali Saya jajaki. Departemen tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu persiapan bahan kimia (skin) sebagai warna untuk melapisi kulit sepatu, bagian pembuatan lem untuk merekatkan antara kulit sepatu dengan Warna kimia (skin) dan bagian persiapan kimia dasar yang mendukung proses produksi kulit. Ketiga bagian tersebut sangat mempengaruhi berjalan atau tidaknya suatu material di mesin prosuksi sebab ketiganya merupakan departemen yang mempersiapkan bahan-bahan kimia untuk proses produksi.

Saya masuk di bagian membuat skin untuk melapisi kulit. Minggu pertama kerja, Saya merasa pusing dan bingung. Ada banyak bahan kimia yang harus dihafal. Tak hanya dihafal, Saya juga harus memahami sifat dan fungsi bahan-bahan kimia tersebut. Yang tak kalah penting Saya harus mengenali bahan-bahan kimia apa saja yang aman dan tidak aman jika tersentuh langsung.<--more-->


Tak hanya menghafal dan memahami, Saya juga harus membiasakan diri mencium aroma-aroma kimia dan menyentuh langsung bahan-bahan kimia tersebut. Ada bahan kimia yang menjadi bahan dasar, bahan pelarut juga bahan pewarna. Pencampuran antara bahan dasar, pelarut dan pewarna harus sesuai dengan presentase formula yang ditentukan. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Jika presentse bahan pewarna melebihi dari formula yang ditentukan akan menyebabkan lapisan warna pada kulit menjadi rapuh. Sebaliknya jika presentasi bahan pewarna kurang dari formula yang ditentukan, skin lapisan warna pada kulit sepatu yang dihasilkan menjadi tipis dan trasnparant. Hal itu menyebabkan tampilan warna yang tidak sesuai karena kulit tidak tertutup sempurna oleh skin kimia.

Yang aku rasakan ketika berjumpa langsung dengan bahan-bahan kimia itu yaitu pusing juga bingung. Tapi itu hanya di awal-awal menjadi karyawan baru. Setelah belajar dan mempraktekan teori yang dijelaskan oleh para pendahulu, Saya pun bisa membuat formula berbagai macam skin kimia mulai dari yang mudah sampai yang mempunyai tingkat kesulitan tersendiri.

Menurutku ini tak jauh berbeda dengan materi menulis dari Cikgu Apu Indragiry. Ketika Saya hendak membuat formula skin kimia berwarna pink, Saya akan mempersiapkan behan-bahan kimia yang menjadi komposisi warna pink tesebut. Menulis pun perlu adanya persiapan. Nah persiapan pertama yang dilakukan untuk menulis yaitu mempersiapkan alat menulis. Apa sih alat menulis yang kita butuhkan? Buku dan pena adalah alat tulis yang paling terjangkau yang merupakan senjata utama seorang penulis. So, tak perlu alasan tidak ada laptop untuk tidak menulis guys.

Selain alat, persiapan yang kedua untuk menulis yaitu ilmu menulis. Sama seperti membuat skin, untuk bisa membuat nya Saya harus belajar menghitung presentsase berbagai macam bahan kimia. Rumus atau formula tiap skin berbeda-beda. Formula skin warna merah berbeda dengan formula skin warna biru ataupun warna-warna lainnya. Apalagi ada ratusan bahkan ribuan jenis warna dalam bidang kulit sepatu. Nama-nama warnanya pun bermacam-macam dengan keunikan tersendiri.

Misalnya biru, ada Vintage indigo, pigment, Mako Blue, Team Royal, Navy, Royal Blue dan lainnya. Karena itu menguasai rumus dasar penghitungan pembuatan skin adalah kunci utama dalam proses pembuatan skin. Dalam menulis pun seperti itu. Ketika kita menguasai ilmu dasar menulis, sudah bisa dipastikan kita bisa menulis. Ini yang harus diingat, 3 materi dasar untuk menulis yaitu mindmapping (pengembangan ide), fastwriting (menulis cepat) dan 5WIH. Untuk bisa menulis selain harus menguasai 3 materi dasar tersebut, kita juga harus rajin membaca buku untuk memperkaya kosa-kata.

Untuk bisa menulis apakah cukup dengan menguasai 3 materi dasar tersebut? Tidak. Masih ada hal yang harus kita persiapkan, yaitu latihan rutin. Pantas saja Cikgu Apu sering ngingetin bahwa "Menulis itu bukan kegiatan batin melainkan kegiatan fisik." Praktik, praktik dan praktik. Seandainya Saya tidak belajar dan praktik membuat skin kimia tentu rumus yang sudah Saya kuasai tak ada manfaatnya. Dalam kepenulisan, sebenarnya latihan rutinlah yang menjadi kunci utama. Pada kulwa Persiapan Menulis tanggal 1 Agustus kemaren, latihan rutin berada diurutan ke #3 setelah persiapan #2 ilmu menulis.

Nah masih ada satu persiapan lagi guys untuk menulis yaitu persiapan #4 Mental. Ketika dulu Saya tidak mempunyai mental dalam membuat skin kimia, mungkin Saya akan menyerah dan berhenti. Ada banyak resiko ketika harus bersentuhan dengan berbagai macam bahan kimia. Tak jarang kerudung, baju dan sepatu terkena cairan kimia. Jika kurang hati-hati bisa-bisa mata menjadi sasaran cairan kimia yang tiba-tiba muncrat. Perih. Benar-benar perih. Setelah terbiasa dan belajar setiap harinya, pekerjaan itu menjadi hal yang mudah. Resiko terkena bahan kimia pun semakin kecil karena sudah memahami trik yang dipraktikan setiap hari.

Antara membuat skin warna dari bahan kimia dan menulis apakah ada hubungannya? Sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali, tetapi keduanya sama-sama membutuhkan mental. Teruntuk yang punya cita-cita menjadi penulis, mental pemenang harus dipupuk untuk bisa menulis. Jangan patah semangat Ketika tulisan Kita ditolak oleh media. Nulis lagi, kirim lagi. Pun ketika Kita mengikuti lomba menulis tetapi tidak menjadi pemenang atau malah tak masuk nominasi pemenang sama sekali, tak boleh putus asa. Coba lagi dan lagi. Mental pemenang tak boleh kalah oleh masalah.

Seorang penulis adalah pemenang, bukan pecinta kekalahan. Berjuang hingga akhir tujuan. Apalagi jika tujuan Kita menulis adalah demi kemajuan peradaban islam, sudah tentu Kita harus bersabar menjalani proses belajar menjadi penulis.

Teruntuk yang punya cita-cita menjadi penulis, yuk belajar nulis. Praktik, praktik dan praktik.

#PersiapanMenulis
#MengikatKulwa01Agustus
#WritingIslam
#PenulisBelaIslam
#NovelisHebat
#Sharing
#Silpianah1453

Tidak ada komentar:

Posting Komentar