Share it

Selasa, 14 Mei 2019

Ramadan Bulan Perjuangan

#RamadhanBercerita9

“Ante Cipi…ante Cipi…bangun sholat dulu,”  Suara imut menggemaskan terdengar di telingaku.
Ketika aku membuka mata tampak senyum Khila yang mengembang.

Siang itu setelah perjalanan yang cukup melelahkan membuat mata mudah sekali merem. Haha…alasan bilang aja emang hobby tidur😄

Tapi serius siang itu benar-benar sangat panas. Naik angkot rasanya gak karuan. Keringat meleleh. Tenggorokan kering. Terbayang di kepala Es Kuwut yang sangat segar. Padahal aku bukanlah penikmat sejati minuman sejenis Es. Ketika yang lain bahkan tidak bisa lepas dari minuman dingin atau sejenis Es lainnya, aku justru bertolak belakang. Minum Es saat itu, maka flue melanda seketika itu juga.

Namun, siang itu entah kenapa kepala dipenuhi oleh minuman segar itu. Es Cincau yang tak kalah segarnya dari Es Kuwut ikut terbayang di kepala. Nikmatnya.

Astagfirullah…eling…eling, kan lagi puasa ðŸ˜…

Menjaga dan Terjaga


#RamadhanBercerita8

“Ketika ekspresi rindu adalah do`a, tak ada cinta yang tak mulia” Kata Kang Azhar dalam kisah Rijal Rafsanjani dan Annisa Larasati.

“Amor Vincit Omnia-Cinta menaklukan segalanya” sebuah motto hidup seorang laki-laki bernama Salman dalam kisah Salman dan Maharani. Perasaan jatuh cinta mengubah Salman, memberi energy untuk secara sukarela menyulap dirinya menjadi orang yang sama sekali berbeda. Adalah Maharani, orang yang paling bertanggung jawab atas episode hidup yang baru itu.

Cinta, begitukah?

Derai Gerimis

#RamadhanBercerita7


Di bawah derai gerimis yang Engkau turunkan sore ini
Dari langit yang terbentang tanpa pondasi,
Aku berlindung kepada-Mu atas gerimis di hati yang kini menyambangi


Di bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat kemuliaan
Aku memohon ampun kepada-Mu atas segala kelalaian,
atas segala dosa, atas segala maksiat, atas segala kedzaliman
dan segala bentuk kesalahan dalam hidup

Di bawah derai gerimis yang sejuk menyentuh wajah,
Aku memohon pertolongan-Mu untuk tetap meraih tanganku,
Menunjuki jalanku dan meridhoi langkahku,

Hati yang gerimis ini menyadari, tak ada tempat lain,
tak ada peraduan lain, kecuali hanya kepada-Mu

Satu-satunya teman hidup
Satu-satunya tempat bercerita dalam segala kondisi

Di bawah derai gerimis
Jiwa yang kini turut gerimis
Memohon ampun kepada-Mu
Atas segala keluh

Radio dan Meong Orange

#RamadhanBercerita6



"Nanti kesini lagi ya. Jangan lama-lama kesini nya yah," Ucap Nenek.

Hari ini ia banyak bercerita. Ia juga bercerita perihal radio satu-satunya yang ia jual. Radio itulah yang menemani kesendiriannya di rumah yang jauh dari kata layak. Siapapun yang melihat kondisinya, air matanya pasti merembes. Bahkan dek Nada yang masih anak-anak pun terlihat menahan air mata.

Ia sendiri di masa tuanya. Sendiri menahan sakit di dalam rumahnya. Rumah itu menimbulkan banyak kecemasan pada kami. Tembok rumahnya terbuat dari geribik. Lantai tanah bisa becek kapan saja. Pondasi kayu mulai rapuh menahan beban. Atap rumah bolong dimana-mana. Sebagian tempat tidurnya basah terkena air hujan. Kamar mandi tak mempunyai sekat bahkan tak menggambarkan sebuah kamar mandi pada umumnya. Tak ada kloset. Hanya berlantai tanah dan potongan batu-bata.

Perasaan seperti tersayat menyergap hati kami. Berdosakah kami tidak menyadari ada saudara kami yang hidup sendiri dalam pesakitan? Berdosakah kami melihat semua itu di depan mata namun tidak ada tindakan?

Nenek kembali membicarakan radionya yang sudah ia jual. Tentu nenek merasa radio itu sangat berharga. Radio yang menemaninya sepanjang hari, membuat kesendiriannya tak terasa sepi.

Meski radio itu kini tiada, Nenek mengatakan masih punya teman yang setia menemani, yaitu si meong berwarna orange. Iyah, meong itu lah yang pertama menyembul dari lubang jendela  menyambut kami ketika kami mengetuk pintu rumahnya.

Cikande, 11 Mei 2019

Aku, Kau dan Kupu-Kupu Kertas

#RamadhanBercerita5

Ternyata konsisten itu berat, ngga ada satupun tulisan di Ramadhan hari ke-5😪
Well, karena tagar #RamadhanBercerita harus tetap berlanjut, sepertinya tak mengapa jika #RamadhanBercerita5 berisi tulisan testimoni. Testimoni? Iyap, testimoni sebuah Novel keren karya kak Irwansyah Pekanbaru. Kebetulan testimoni itu ditulis pada Ramadhan hari ke-5 😄

***

Aku, Kau dan Kupu-Kupu Kertas





Sebuah novel perjalanan hidup tersaji dalam bahasa yang renyah dan natural.

Novel ini adalah novel paket komplit😄
Wahhh…benarkah? Tentu saja benar. Kita akan disambut oleh kisah-kisah masa kecil dalam romantika kehidupan yang nyata. Kemudian, kita diajak menyusuri kehidupan sosial, ekonomi, serta budaya dengan deskripsi yang apik. Kisah cinta pun turut melengkapi cerita dalam novel ini. Cinta yang berbeda, bukan cinta dalam kisah roman picisan.

Karakter kuat tokoh utama menjadikan kisah dalam novel ini terasa hidup dan mengalir. Kisahnya mampu mengaduk-aduk perasaan pembaca.

Perjalanan hidup, perjalanan rasa, diramu dengan kisah bernafaskan Islam.

Cinta tak melulu berbicara tentang perasaan yang berbunga-bunga. Bukan pula tentang dua hati yang ingin disatukan. Lebih dari itu, cinta adalah hidayah yang mempertemukan hati yang lama terpisah dengan Tuhan-Nya. Cinta yang membawa seseorang pada jalan menuju iman. Merekatkan kerinduan seorang hamba di penghujung hayatnya.

Aku, Kau dan Kupu-Kupu Kertas, apa dan siapa Kupu-Kupu Kertas?
Penasaran kan?😊

Titah Takdir

#RamadhanBercerita4


"Vi, udah buka?" sebuah pesan whatsapp dari seseorang yang aku kenal.
"Udah," Aku membalasnya singkat. Ku tengok jam dinding hampir pukul19.00. Tentu saja aku sudah berbuka puasa.

"Ditemenin apa bukanya?"
"Gorengan," Jawabku dengan jujur. Iyah, waktu itu memang aku berbuka dengan minum teh hangat dan satu gorengan.

Dulu ketika masih di Jawa, moment berbuka puasa adalah moment yang sangat seru. Berbagaimacam makanan bisa masuk ke dalam perut. Sekarang, menyuapkan nasi untuk diri sendiri terasa sangat berat. Entah kenapa selera makan belakangan ini berkurang. Berat badanpun ikut berkurang, sampai-sampai aku merasa syok ketika menimbang berat badan di tempat kerja.

"Kasian, kayak si San*** dong, makan ditemenin sama tulang...tulang rusuk,"


Aku mengerutkan dahi. Jadi ngejapri aku nanyain perihal buka puasa tujuannya buat ngebuly doang?

Rabu, 08 Mei 2019

Si Bungsu



#RamadhanBercerita3

Malam tadi dikirimin foto-foto lama si bungsu waktu masih kecil. Dari foto-foto itu si bungsu masih terlihat imut menggemaskan 😄

Hingga waktu terus berlalu, si bungsu terus bertumbuh. Badan mulai meninggi mengejar tinggi badanku yang sudah mentok.

Si bungsu, dia punya kebiasaan usil yang kadang bikin geleng-geleng kepala. Kemarin ketika aku menelfon ibu, ia meminta berbicara, jadilah si ponsel diserahkan kepadanya.
Aku membatin, kira-kira si bungsu mau cerita apa yah?


Selasa, 07 Mei 2019

TAMU TAK DIUNDANG

#RamadhanBercerita2

Memasuki hari ke-2 bulan Ramadhan. Apa yang akan aku tulis untuk menyanggupi tagar #RamadhanBercerita yang aku buat itu?

Rasanya seperti hendak berbicara di depan banyak orang. Berat dan susah memulai. Baru saja kepala dipenuhi berbagai hal untuk ditulis, ketika jari mulai mengetik buntu pun menyambangi. Yah, ini tepat seperti suasana berat yang dirasa ketika harus berbicara di depan banyak orang. Di depan banyak orang? Dihadapan beberapa orang saja sudah sangat berat untuk memulai😂

Kapan terakhir kali berbicara di depan forum? Awal bulan Mei ini di acara pelatihan public speaking. Yah, hari itu menjadi moment latihan buatku juga teman-teman yang lain. Hari itu aku memberanikan diri maju ke depan forum, mempraktikan public speaking, berbicara sesukaku.

Aku menggunakan kesempatan maju di depan forum untuk membahas buku perdana yang aku tulis. Promosi? Iyah bisa jadi. Hehehe.

OBOR : Menguatkan Cengkraman Cina Akan Indonesia

#RamadhanBercerita1




Oleh : Silpianah (Member Akademi Menulis Kreatif)

One Belt One Road, istilah yang kini melejit menjadi bahan perbincangan berbagai kalangan. One Belt One Road (OBOR) merupakan proyek kerja sama Indonesia Cina yang dikenal dengan sebutan empat koridor. Indonesia mengalokasikan empat koridor untuk proyek tersebut yaitu di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara dan Pulau Bali. Program OBOR merupakan suatu konsep pemetaan jalan yang menghubungkan Asia hingga Afrika dimana terdapat dua peta utama yaitu, 21 st Century Maritime Silk Road (jalur sutra maritime abad 21) dan Silk Road Economic Belt (jalur sutra sabuk ekonomi).

Dilansir oleh Harianjogja.com (28/04/2019), Menteri Koordinator Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek kerja sama Indonesia dan China, One Belt One Road (OBOR) atau yang dikenal dengan sebutan empat koridor, siap dilaksanakan. Sebanyak 23 nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara pebisnis Indonesia dan Tiongkok ditandatangani setelah pembukaan KTT Belt and Forum II di Beijing, Tiongkok, Jumat (26/4/2019).