Share it

Selasa, 14 Mei 2019

Ramadan Bulan Perjuangan

#RamadhanBercerita9

“Ante Cipi…ante Cipi…bangun sholat dulu,”  Suara imut menggemaskan terdengar di telingaku.
Ketika aku membuka mata tampak senyum Khila yang mengembang.

Siang itu setelah perjalanan yang cukup melelahkan membuat mata mudah sekali merem. Haha…alasan bilang aja emang hobby tidur😄

Tapi serius siang itu benar-benar sangat panas. Naik angkot rasanya gak karuan. Keringat meleleh. Tenggorokan kering. Terbayang di kepala Es Kuwut yang sangat segar. Padahal aku bukanlah penikmat sejati minuman sejenis Es. Ketika yang lain bahkan tidak bisa lepas dari minuman dingin atau sejenis Es lainnya, aku justru bertolak belakang. Minum Es saat itu, maka flue melanda seketika itu juga.

Namun, siang itu entah kenapa kepala dipenuhi oleh minuman segar itu. Es Cincau yang tak kalah segarnya dari Es Kuwut ikut terbayang di kepala. Nikmatnya.

Astagfirullah…eling…eling, kan lagi puasa 😅



Shaum ramadhan seharusnya menjadi perisai bagi diri agar senantiasa terjaga dalam ketaatan.

"Tidaklah seorang hamba yang  berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dari neraka sejauh tujuh puluh musim" (HR. Bukhari dan Muslim).

Tak hanya itu, Ramadhan tidak hanya bertujuan mewujudkan keshalehan individu tapi juga keshalehan umat.

Karena hakekat taqwa adalah mewujudnya ketaatan pada seluruh aturan Islam baik terkait individu, keluarga, masyarakat maupun negara.

Nah, karena itulah Ramadhan seharusnya menjadi moment untuk memperjuangkan keta`atan secara menyeluruh (kaffah), tentu dalam bingkai Daulah khilafah yang diperjuangkan bersama-sama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar