Share it

Rabu, 08 Mei 2019

Si Bungsu



#RamadhanBercerita3

Malam tadi dikirimin foto-foto lama si bungsu waktu masih kecil. Dari foto-foto itu si bungsu masih terlihat imut menggemaskan 😄

Hingga waktu terus berlalu, si bungsu terus bertumbuh. Badan mulai meninggi mengejar tinggi badanku yang sudah mentok.

Si bungsu, dia punya kebiasaan usil yang kadang bikin geleng-geleng kepala. Kemarin ketika aku menelfon ibu, ia meminta berbicara, jadilah si ponsel diserahkan kepadanya.
Aku membatin, kira-kira si bungsu mau cerita apa yah?



Aku mulai mengajaknya ngobrol. Menanyakan seputar sekolahnya. Ia menimpali dan ngobrol seperti biasa. Tiba-tiba aku dikagetkan dengam suara ocehan kucing di seberang sana. Meong...meong..meong..

Kemana si bungsu? Kenapa suara kucing sangat dekat?
Beberapa saat sahutanku dibalas oleh suara kucing yang mengoceh.
Setelah agak lama terdengar suara Ibu yang mengomel ke si bungsu. Sementara itu si bungsu terdengar cekikikan.

Hahaha ada-ada aja kelakuan si bungsu. Itu ponsel malah diserahkan kepada si empus. Dia sengaja diam dan membiarkan si empus yang mengoceh.

Satu kucing induk dan tiga anak kucing itu sudah sering dibawa ke tempat tidur oleh si bungsu. Dikasih selimut, di sayang-sayang bahkan diciumin. Ibu tak pernah melarangnya, hanya saja Ibu akan mengomel ketika kucing-kucing itu membuang kotoran di sembarang tempat. J

Kadangkala si bungsu hoby bikin Ibu panik. Bagaimana tidak panik, si bungsu suka bawa gergaji, pisau dan juga golok keluar rumah. Eits…bukan untuk melukai orang lain, alat-alat itu digunakan si bungsu untuk bereksperimen. Sibuk sendiri tahu-tahu sebuah mobil-mobilan kayu berhasil dibuatnya
Ketika duduk di Sekolah Dasar mungkin sekitar kelas dua atau mungkin kelas tiga si bungsu membuat sebuah kotak dari kayu yang difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan uang.

“Dia memang kreatif,” gumamku dalam hati.

Sampai sekarang ini kotak kayu itu masih ada di pojok kamar. Memang disitulah si bungsu menyimpan hartanya. Haha. Aku suka mengintip tabungannya itu. Kadang isinya lumayan kadang juga kosong blong.

Si bungsu selalu tak bisa diam. Sementara Ibu sering kali dibuat was-was dan spot jantung. Ibu tentu khawatir si bungsu terluka atau terkena bahaya ketika bermain.

Hobby si bungsu yang sampai saat ini masih dilakukan yaitu nongkrong di pucuk pohon manga yang ada di depan rumah. Tentu saja hal itu membuat Ibu was-was. Ibu khawatir kalau-kalau si bungsu jatuh.

Si bungsu yang imut dan menggemaskan itu kini semakin bertumbuh. Bertemu si bungsu hanya bisa dilakukan ketika aku mudik. Hal itu terkadang membuatku merasa pangling. Tubuhnya semakin tinggi dan kulitnya bertambah hitam.

Ramadhan hari ketiga ini, aku sudah membayangkan masa-masa mudik, bertemu dengan si bungsu, Ibu, keluarga dan kerabat.


Cikande, 08 Mei 2019
Pukul 12.58

Tidak ada komentar:

Posting Komentar