Share it

Selasa, 14 Mei 2019

Menjaga dan Terjaga


#RamadhanBercerita8

“Ketika ekspresi rindu adalah do`a, tak ada cinta yang tak mulia” Kata Kang Azhar dalam kisah Rijal Rafsanjani dan Annisa Larasati.

“Amor Vincit Omnia-Cinta menaklukan segalanya” sebuah motto hidup seorang laki-laki bernama Salman dalam kisah Salman dan Maharani. Perasaan jatuh cinta mengubah Salman, memberi energy untuk secara sukarela menyulap dirinya menjadi orang yang sama sekali berbeda. Adalah Maharani, orang yang paling bertanggung jawab atas episode hidup yang baru itu.

Cinta, begitukah?


Huaaa…kenapa tetiba ngomongin cinta? Jujur seperti ada sesuatu yang menyusup ke dalam hati. Eaaa…😂

Tak mengapalah sesekali bikin tulisan tentang cinta. Tetapi, cinta yang seperti apa?
Apakah cinta itu sebuah ekspresi rindu dalam bentuk do`a seperti kata Kang Azhar? Ataukah cinta itu energy yang mampu menaklukan segalanya?

Tentu saja banyak sekali deskripsi tentang cinta di dunia ini. Benar begitu? Iyah tentu.
Cinta kadangkala digambarkan sebagai rasa aman dan nyaman. Jika dalam sebuah kehidupan suami istri tak ada rasa aman ataupun nyaman yang dirasai keduanya, apakah ada cinta dalam kehidupan itu?

Jika dalam sebuah negara, pemimpin ataupun pejabat negara justru membuat rakyatnya menderita, tak ada jaminan keamanan apalagi kenyamanan, apakah ada cinta dalam diri para pemimpin negara tersebut?

Well, dari gambaran di atas bahasan cinta merujuk pada rasa nyaman dan aman pada diri seseorang.
Tahukah kau? aman dan nyaman perihal cinta hanya akan kita temukan dalam Islam.
Perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan tertarik kepada lawan jenis adalah hal yang wajar sebagai naluri yang Allah ciptakan untuk manusia. Sempurnanya Islam, mempunyai cara bagaimana mengimplementasikan perasaan itu dengan aturan yang menjaga manusia dari cinta yang keliru.

Cinta yang aman adalah cinta yang mampu menjaga hati dan jiwa setiap orang yang merasai cinta. Menjaga dan terjaga, bukankah itu sangat indah?

Lalu menjaga cinta yang bagaimanakah? Tentu saja menjaga cinta dengan ukum-hukum syara. Sebab, tak ada bentuk penjagaan paling indah selain bentuk penjagaan dengan hukum-hukum syara. Tak ada cinta yang paling indah selain cinta dalam naungan syari`at-Nya

So, tetaplah terjaga sebagaimana kita menginginkan yang terjaga







Tidak ada komentar:

Posting Komentar