#RamadhanBercerita8
“Ketika ekspresi rindu
adalah do`a, tak ada cinta yang tak mulia” Kata Kang Azhar dalam kisah Rijal Rafsanjani
dan Annisa Larasati.
“Amor Vincit
Omnia-Cinta menaklukan segalanya” sebuah motto hidup seorang laki-laki bernama
Salman dalam kisah Salman dan Maharani. Perasaan jatuh cinta mengubah Salman,
memberi energy untuk secara sukarela menyulap dirinya menjadi orang yang sama
sekali berbeda. Adalah Maharani, orang yang paling bertanggung jawab atas
episode hidup yang baru itu.
Huaaa…kenapa tetiba
ngomongin cinta? Jujur seperti ada sesuatu yang menyusup ke dalam hati. Eaaa…😂
Tak mengapalah sesekali
bikin tulisan tentang cinta. Tetapi, cinta yang seperti apa?
Apakah cinta itu sebuah
ekspresi rindu dalam bentuk do`a seperti kata Kang Azhar? Ataukah cinta itu energy
yang mampu menaklukan segalanya?
Tentu saja banyak
sekali deskripsi tentang cinta di dunia ini. Benar begitu? Iyah tentu.
Cinta kadangkala
digambarkan sebagai rasa aman dan nyaman. Jika dalam sebuah kehidupan suami
istri tak ada rasa aman ataupun nyaman yang dirasai keduanya, apakah ada cinta
dalam kehidupan itu?
Jika dalam sebuah negara,
pemimpin ataupun pejabat negara justru membuat rakyatnya menderita, tak ada jaminan
keamanan apalagi kenyamanan, apakah ada cinta dalam diri para pemimpin negara
tersebut?
Well, dari gambaran di
atas bahasan cinta merujuk pada rasa nyaman dan aman pada diri seseorang.
Tahukah kau? aman dan
nyaman perihal cinta hanya akan kita temukan dalam Islam.
Perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan tertarik kepada lawan jenis adalah hal yang wajar
sebagai naluri yang Allah ciptakan untuk manusia. Sempurnanya Islam, mempunyai
cara bagaimana mengimplementasikan perasaan itu dengan aturan yang menjaga
manusia dari cinta yang keliru.
Cinta yang aman adalah cinta
yang mampu menjaga hati dan jiwa setiap orang yang merasai cinta. Menjaga dan
terjaga, bukankah itu sangat indah?
Lalu menjaga cinta yang
bagaimanakah? Tentu saja menjaga cinta dengan ukum-hukum syara. Sebab, tak ada
bentuk penjagaan paling indah selain bentuk penjagaan dengan hukum-hukum syara.
Tak ada cinta yang paling indah selain cinta dalam naungan syari`at-Nya
So, tetaplah terjaga
sebagaimana kita menginginkan yang terjaga☺
Tidak ada komentar:
Posting Komentar