Ternyata memang iyah, kamu satu-satunya orang yang yang
peduli sekalipun ini hanya sesuatu yang sederhana. Sesuatu yang bisa dengan
mudah diabaikan oleh kebanyakan orang. Aku tidak ingin ada rasa diistimewakan,
aku selalu menjaga dan mengontrol diri dari hal semacam itu. Tetapi lagi-lagi
aku mendapati bahwa kamu adalah satu-satunya orang yang memahami.
Namun tanpa kusadari, entah dari mana ini berawal, hati
ini begitu terpaut dengan dirimu. Ini sebuah perasaan yang berbeda. Yang tak
pernah aku rasa sebelumnya. Perasaan macam apa ini? Aku tak berani mengatakan
bahwa aku telah jatuh cinta. Jujur saja aku takut luka yang telah lama aku
kubur akan terulang. Tetapi engkau berbeda. Aku melihat dirimu sebagai
seseorang yang memahami bagaimana berlaku sopan dan menjaga.
Aku memahami perspektif cinta bukan lagi tentang kebahagiaan
semu dalam pacaran. Walau tak bisa dielakkan akupun pernah terjerat dan
terbutakan oleh kebahagiaan semu dari hubungan yang disebut pacaran. Rasa nya
teramat malu dan ingin aku hapus dari memori. Satu hal yang membuatku bangkit,
aku hidup di masa sekarang bukan di masa lalu, akupun percaya bahwa Allah
melihatku yang sekarang bukan aku di masa lalu.
Kembali lagi tentang kamu, kamu yang memang berbeda. Kamu
yang mebuat hati selalu berdebar tak menentu. Membuatku bingung harus bagaimana
menyikapi. Jujur saja terkadang hanya rentetan kalimat istigfar dan kalimat-kalimat
dzikir yang berulang kali aku ucap
dalam hati ketika engkau mebayang dipikiranku. Bukan apa-apa, hanya saja
kalimat itu sudah tersetting dan selalu terucap ketika aku menyadari kekaguman
yang tertuju pada dirimu. Aku takut kekaguman ini menjadi berlebihan dan
menjadi hal yang salah di mata-Nya.
Sekarang aku menyadari, aku telah membiarkan
bayang-bayangmu terlalu sering menghinggap di pikiran. Aku menyadari aku telah
membiarkan perasaan-perasaan ini berkembang begitu saja. Perasaan yang bisa
saja menghasilkan pengharapan-pengharapan kosong. Sepenuhnya ini menjadi
kesalahan ku. Aku tak bisa menyalahkanmu. Ini hanya perkara waktu untukku
membenahi hati. Aku tak bisa menyalahkanmu atas perasaan-perasaan yang berdebar
ini.
Samapai aku menulis seperti ini, aku masih belum memahami
perasaan macam apa ini? Apa ini? Sebuah pengakuan kah? Aku masih bertanya
bagaimana cinta itu?
Jika aku berharap dan meminta dalam doa agar jarak antara
kita terlipat hingga aku bisa menggapai mu, apakah ini sebuah kesalahan??
*****
This writing is just imagination,,, Sebab cinta sejati tak mungkin bersemi kepada yang bukan mahrom.
*****
This writing is just imagination,,, Sebab cinta sejati tak mungkin bersemi kepada yang bukan mahrom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar