Tak ada yang kebetulan
dalam hidup. Satu juni kemaren tak sengaja lihat sebuah iklan lomba menulis
artikel di timeline facebook. Sebuah fanspage mengiklankan lomba menulis
artikel kreatif yang diadakan oleh sebuah biro perjalanan Tour and Travel asal
Jakarta Selatan. Karena tak ada kebetulan dalam hidup jadilah Aku mantepin diri
buat ikut lomba tersebut. Artikel yang Aku tulis berjudul Rihlah Halal EropaTimur Bareng Cheria Holiday. Hadiah utama sangat menarik, Tour Halal Turkey.
Turki, siapa yang gak
punya keinginan untuk pergi kesana? Tempat dimana peradaban islam pernah berjaya dalam
naungan khilafah. Yang ingin Aku katakan, bukan tentang hadiah yang begitu
menggiurkan, tetapi fakta ketika kita punya tujuan yang jelas kebaikan akan
mengikuti. Keinginan untuk mengikuti lomba, membuatku kembali belajar tentang
"bahasa pemrograman" yang sering dilupakan dulu dimasa sekolah. Menariknya,
pembelajran itu membuka mataku betapa agung dan luas Ilmu-Nya.
Bukankah sesuatu yang membahagiakan ketika keindahan Islam menjadi sesuatu yang seakan baru kita temui & kita dibuat begitu takjub?? Bukankah sesuatu yang membahagiakan ketika kita selalu merasa dahaga & merindu kebangkitan islam?
Bukankah sesuatu yang membahagiakan ketika keindahan Islam menjadi sesuatu yang seakan baru kita temui & kita dibuat begitu takjub?? Bukankah sesuatu yang membahagiakan ketika kita selalu merasa dahaga & merindu kebangkitan islam?
Kembali lagi pada topik
yang ingin Aku bahas yaitu sebuah tujuan. Dalam perjalanan Kita akan merasa
bingung jika tak tahu arah serta tujuan tempat yang kita maksud.
Seseorang yang bercita-cita menjadi penulis mempunyai tujuan untuk menerbitkan buku. Karena tujuan itu Ia berusaha lebih dekat dengan buku, membawa buku kemanapun Ia pergi dan membacanya dimanapun, tak peduli meski di dalam angkot sekalipun. Selain itu Ia juga berjuang keras latihan menulis membuat tulisan-tulisan sesuai kapasitasnya. Rasa malas, capek ataupun ngantuk selalu dilawan demi tujuannya untuk menjadi seorang penulis. Ia perjuangkan apapun yang bisa mengantar pada tujuannya. Ia memahami bahwa tanpa perjuangan mustahil baginya untuk mencapai mimpinya.
Begitupun dalam hidup ketika kita tak memahami apa sebenarnya yang menjadi tujuan hidup, Kita akan terseret dalam arus kehidupan yang penuh kekufuran.
Islam, diin yang sempurna juga paripurna yang mempunyai aturan seluruh aspek kehidupan, menjawab bahwa tujuan hidup Kita tak lain untuk beribadah kepada-Nya.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Seseorang yang bercita-cita menjadi penulis mempunyai tujuan untuk menerbitkan buku. Karena tujuan itu Ia berusaha lebih dekat dengan buku, membawa buku kemanapun Ia pergi dan membacanya dimanapun, tak peduli meski di dalam angkot sekalipun. Selain itu Ia juga berjuang keras latihan menulis membuat tulisan-tulisan sesuai kapasitasnya. Rasa malas, capek ataupun ngantuk selalu dilawan demi tujuannya untuk menjadi seorang penulis. Ia perjuangkan apapun yang bisa mengantar pada tujuannya. Ia memahami bahwa tanpa perjuangan mustahil baginya untuk mencapai mimpinya.
Begitupun dalam hidup ketika kita tak memahami apa sebenarnya yang menjadi tujuan hidup, Kita akan terseret dalam arus kehidupan yang penuh kekufuran.
Islam, diin yang sempurna juga paripurna yang mempunyai aturan seluruh aspek kehidupan, menjawab bahwa tujuan hidup Kita tak lain untuk beribadah kepada-Nya.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Itulah tujuan hidup Kita yang sudah tertulis dalam Kitab-Nya. Yang memahami tentu akan berjuang sekuat tenaga untuk selalu beribadah kepada-Nya. Berjuang dalam ketaatan meski maksiat kian menggoda. Berjuang tetap menggenggam aturan-Nnya meski dunia seolah menertawakan.
Berat? Iyah, memang berat, mengingat dunia islam kini kian terpuruk. Yang taat dicurigai, yang maksiat menjadi hal biasa. Yang menyeru kebaikan dibubarkan, yang menyeru maksiat dibiarkan.
Tetapi perjuangan tetap berlanjut apapun kondisinya, sebab dunia sementara sedang Akhirat abadi.
#WritingIslam
#IslamRahmatanLilAlamin
#PenulisBelaIslam
#PenulisSpesial
#Silpianah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar