Share it

Selasa, 25 September 2018

Pantai





Semilir anginnya menyejukkan
Biru airnya menyegarkan
Irama ombaknya syahdu

Saya setuju dengan tulisan kak Jasli La Jate bahwa pantai adalah pemandangan alam yang begitu indah, jauh dari polusi apalagi kolusi nepotisme.

Barangkail saat ini saya pantas disebut sebagai orang yang suka ikut-ikutan ide orang lain. Iyah ikut-ikutan😁Minggu kemarin saya melihat tulisan kak Jasli mendeskripsikan moment jalan-jalannya di pantai. Menulis di atas pasir. Menikmati setiap desiran ombak yang menggulung-gulung.

Kali ini hal yang sama yang saya lakukan adalah menulis di atas pasir. Apakah yang saya tulis adalah nama seseorang? Bukan. Yang saya tulis adalah nama sebuah kelas menulis tanpa biaya sepanjang masa. Waawww…keren bukan. Iyah memang keren. Kelas itu bernama AMK (Akademi Menulis Kreatif).

Apa yang Saya pelajari di AMK? Tentu saja belajar menulis, namanya juga kelas menulis😁 Menulis apa saja yang berkelebat di benak. Iyah apa saja, apapun bisa ditulis sesuka hati. Yang pasti apa yang kami tulis adalah dari sudut pandang islam. Bukan kegalauan yang tidak pasti. Bukan cerita-cerita romantisme anak-anak muda dalam bingkai pacaran.

Dari AMK saya menyadari bahwa menulis tidak asal menulis saja. Tidak hanya menuangkan gagasan saja. Lebih dari itu. Apakah tulisan itu bermanfaat untuk diri sendiri juga orang lain? Apakah tulisan itu akan membuat si pembaca mengingat dzat yang membuatnya bisa membaca? Atau justru malah melalaikan.

Apakah tulisan itu mampu menyentuh perasaan juga pemikiran si pembaca? Menyentuh perasaan dan pemikiran pembaca dari cara pandang islam. Sebab sebagus apapun sebuah tulisan jika didalamnya berisi pemikiran-pemikiran barat seperti sekulerisme maupun sosialisme maka bukan tidak mungkin tulisan itu menjadi racun bagi si pembaca. Maka sangatlah penting bagi kita untuk mempunyai penawar racun.

Ngomong-ngomong adakah penawar racun yang paling manjur? Tentu ada. Ialah islam. Tak hanya penawar tetapi juga menghancurkan pemikiran-pemikiran barat sampai ke akar-akarnya.
Ialah islam, jalan satu-satunya segala macam problematika hidup.

Ialah islam, yang memotivasi Saya untuk tetap belajar menulis. Menulis apapun yang di dalamnya adalah islam itu sendiri.

Ialah islam yang menyejukkan layaknya semilir angin pantai.
Ialah islam yang menyegarkan bagai birunya laut.
Ialah islam yang memberitakan kisah-kisah syahdu para sahabat dan para kesatria.
Ialah islam, puncak dari segala keindahan
Islam Rahmatan Lil Alamin

#WritingIslam
#IslamRahmatanLilAlamin

#PenulisBelaIslam
#AkuPenulisSpesial
#AkuBerlian
#AkademiMenulisKreatif5
#Silpianah1453

Tidak ada komentar:

Posting Komentar