Hidrosefalus (hydrocephalus), berasal dari kata
hydro yang berarti air dan cepalus yang berarti kepala. Hidrosefalus adalah
kondisi penumpukan cairan di dalam otak yang mengakibatkan meningkatnya tekanan
pada otak.
Awal desember aku mulai mencari tahu tentang apa itu hidrosefalus. Bermula dari membaca
sebuah postingan tentang seorang anak bernama salsa yang menderita hydrosefalus
dari umur dua bulan. Informasi aku dapat dari sebuah akun di instagram. Hampir setiap
hari akun tersebut aktif membuat story dengan informasi yang bermanfaat. Mungkin
sudah ada puluhan bayi yang sudah dibantu dengan donasi melalui akun tersebut,
termasuk baby salsa. Pun sampai saat ini aku masih aktif menengok akun
tersebut sekedar untuk membaca postingan-postingan tentang bayik. Banyak ilmu
baru yang baru aku mengerti.
Setelah sebelumnya
hanya melihat di dunia maya tentang baby penderita hydrosefalus, kini aku
melihatnya secara langsung, nyata. Dia lah baby ilham, balita berumur tiga
tahun tujuh bulan yang menderita hidrosefalus.
Hari ini Ibu mu menceritakan kondisimu sejak awal sebelum kau terlahir di dunia. Ia mengatakan bahwa kau sudah didiagnosa hydrochepalus sejak masih dalam kandungan. Ibu mu juga bercerita betapa pintar dan aktif nya kamu di umur satu tahun meskipun kondisi kepala membesar tak sesuai dengan postur tubuh. Kau merespon dengan aktif apa-apa saja disekitarmu.
Kini mata kecil itu tak
lagi melihat apa-apa yang ada dihadapannya. Tubuhnya hanya pasrah, tergeletak.
Rengekan dan tangisan berselang bergantian mengekspresikan rasa sakit yang ia
rasa. Namun, lautan kesabaran ibu bapaknya tiada bertepi. Meski diakui dan tak bisa
dipungkiri bahwa mengeluh adalah hal yang setiap hari mereka lakukan, namun
kesabaran dan kasih sayang kepada anak keduanya yang kini tengah berjuang
melawan hidrosefalus lebihlah besar ketimbang keluh yang menerpa hampir setiap
hari.
Baby Ilham,
hidrosefalus membuatmu berbeda dengan anak-anak kebanyakan, kau special. Kau
tahu banyak orang-orang yang menyayangimu, kau pun mempunyai orang tua yang
luar biasa dengan kesabaran laksana lautan tanpa tepi, dengan kasih sayang
tiada berbatas.
Hari ini, Allah
kasih kesempatan untuk menemui mu secara langsung. Rasanya jauh sangat berbeda
ketika hanya melihatmu melalui layar handphone. Benar-benar berbeda. Entah
darimana berasal hati ini benar-benar merasa sakit. Sekedar untuk mengambil
fotomu yang tengah terbaring saja rasanya tak sanggup. Keinginan untuk memegang
tangan mungilmu itu pun tertahan, aku takut ada bagian tubuhmu yang tanpa
sengaja tersakiti.
Baby ilham, darah
tak menjadikan kita bersaudara. Tetapi rasa peduli yang membuat kita
bersaudara. Semoga Allah memberi kesembuhan untuk mu.
Rabu, 31 Januari 2018 kunjungan ke Baby Ilham bersama komunitas Selipin Sedekah.
Dear #SelipinSedekah thanks a lot for accepting me to be a part of this community. I am so happy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar