Share it

Sabtu, 19 Januari 2019

Bendera Tauhid




Bendera Tauhid
Bendera Umat Islam
Bendera Tauhid
Bendera Umat Islam

Begitu kalimat pembuka pada tulisan yang saya posting di facebook. Postingan disertai dengan foto-foto aksi bela kalimat tauhid pada tanggal 24 oktober lalu di kota Serang.

Demi Allah, ini adalah bentuk rasa kecewa atas pembakaran bendera Tauhid yang terjadi di Garut. Bukan atas kepentingan kelompok manapun. Kami membela kalimat tauhid, bukan berarti kami membeci suatu kelompok. Ini adalah wujud rasa kecewa dan sakit hati atas pembekaranan bendera tauhid. Bendera tauhid, bukan bendera HTI.

Namun nampaknya postingan seperti itu membuat panas sebagian orang. Mereka mencela, mencemooh, sesumbar, menuduh, menjudge dengan kalimat-kalimat yang tak pantas diucapkan seorang muslim.


Kami bukan pembenci, untuk itu kami tidak balik mencaci, mencemooh ataupun menjudge. Inilah identitas seorang muslim, tidak serta merta mencaci atas apa yang tidak sesuai menurut persepsi yang diemban. Sebab muslim satu tubuh, beraqidah sama yaitu aqidah islam. Menyembah kepada illah yang sama yaitu Allah SWT. Meyakini utusan yang sama yaitu Nabi Muhammad SAW.

Tak masalah jika saya yang mereka cela. Tak masalah jika saya yang mereka cemooh. Namun jika panji Rasul yang mereka perolok, tak hanya saya tetapi jutaan kaum muslimin lainnya tentu tidak akan terima.

Jika memang apa yang saya tulis adalah sesuatu yang tak sesuai menurut argumen anda, lakukanlah hal yang sebanding dengan apa yang menjadi permasalahan. Yang menjadi masalah anda adalah postingan atau tulisan saya, lalu kenapakah tidak membuat saja tulisan yang berisi tandingan atas isi tulisan saya? Bukan malah mencaci dengan kalimat yang tidak pantas.

Di era revolusi industry 4.0 ini, social media semakin mudah kita akses. Tentu akan memudahkan kita dalam mengangkat opini kita. Kita bisa dengan mudah mengirim opini kita ke media yang kita mau dengan konten tulisan yang sesuai opini kita. Bukankah ini lebih fair daripada mendebat ataupun mencaci di social media?

Bagi kami bendera tauhid adalah bendra umat Islam dimana tertulis kalimat syahadatain. Kami yakin tak ada satupun muslim yang membenci syahadatain. Kalimat yang dengannya kami semua kaum muslimin ingin hidup dan mati dengan nya.

Untuk para pembenci kalimat tauhid, terimalah kenyataan bahwa bendera tauhid tetap akan anda temui meski seluruh hidup anda habis untuk mencela.

#BelaKalimatTauhid
#Ar-Rayah
#Al-Liwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar