Share it

Minggu, 20 Januari 2019

Kami Bersama Muslim Uighur




Oleh : Silpianah

Kekerasan, kedzaliman, pemerkosaan, penyiksaan, pembantaian, terjadi di depan mata kita. Pemerintah Cina, mengirim jutaan muslim Uighur dan Kazakh ke kamp-kamp konsentrasi illegal. Mereka  dipaksa untuk mengutuk agama sendiri, memakan makanan haram, mengadopsi ateisme dan berjanji untuk setia pada Negara Cina.

Tak hanya itu, pemerintah Cina juga melarang adanya kegiatan-kegiatan peribadahan, menyebut nama Tuhan, memberi nama islami, berpuasa, dan segala jenis bentuk keagamaan lainnya.

Apa jadinya jika mereka (muslim Uighur) melawan? Penyiksaan. Iyah penyiksaan yang begitu kejam yang mereka dapat. Penyiksaan yang tak jarang merenggut nyawa mereka.



Dengan dalih “memerangi ekstremisme” pemerintah Cina  membabi buta membersihkan 15 juta muslim Uighur di Xinjian, wilayah Turkistan Timur. Pada kenyataanya yang mereka habisi, yang mereka benci, mereka perangi adalah Umat Islam.

Kita mungkin sama-sama bertanya, kenapa dunia diam atas issue ini? Pasalnya keterikatan di bidang ekonomi membuat dunia bungkam sekalipun kejahatan terjadi di depan mata.

Hanya karena mereka muslim, dunia diam seribu bahasa. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan? Tentu kita tidak bisa diam dan apatis akan apa yang dialamai oleh muslim Uighur. Mereka adalah saudara kita. Saudara seiman kita.

“Orang-orang beriman itu sesunguhnya bersaudara.” (Qs. Al Hujurat [49]: 10

Pun tak perlu menjadi orang Islam untuk peduli terhadap mereka. Cukup hati yang punya rasa kemanusiaan untuk peduli terhadap mereka.

Kita memang tidak bisa berbuat banyak sebab kita bukanlah Negara yang punya kuasa. Beritakan dan beritahukan kepada dunia bahwa ada saudara muslim kita yang hak-haknya dirampas. Ada saudara muslim kita yang menderita, merintih dan menjerit.

Kami bersama muslim Uighur. Maafkan kami saudaraku, hanya ini yang bisa kami lakukan.

Mereka butuh khilafah, sebagai perisai, sebagai pelindung dan sebagai penjaga. Penjaga kehormatan, nyawa serta harta.

Serang, 22 Desember 2018

#Aksi2112
#SaveUighur
#SaveHumanity

Tidak ada komentar:

Posting Komentar