Share it

Minggu, 20 Januari 2019

Jatuh Cinta



Sebuah kombinasi perasaan yang aneh,
Suatu waktu aku merasa jantung ini berdegup tak teratur seperti derap kaki kuda yang berlari tanpa ampun.

Suatu waktu aku merasa kesedihan yang mengalir deras memenuhi ruang yang disebut perasaan yang kemudian ngilu menjalar keseluruh tubuh. Kesedihan datang perlahan tersebab peristiwa-peristiwa di masa lalu.

Suatu waktu aku merasa tak bisa berkata sedikitpun selain keterpesonaan yang membuncah teramat dalam.

Jatuh cinta yang membuat hati menderu-deru dan menghadirkan garis-garis kebahagiaan yang terlukis pada senyuman yang paling tulus.

Aku menemukan fakta bahwa jatuh cinta terhadapmu adalah suatu keberuntungan.

Lalu siapakah gerangan sosok yang mempesona itu? Siapakah gerangan yang menghadirkan perasaan-perasaan dengan kombinasi yang aneh itu?



Buku, dialah buku yang menghidupkan kombinasi perasaan-perasaan aneh itu.

Dialah benda bernama buku yang membuat aku jatuh cinta.
Tak ada kesia-siaan dalam mencintainya.

Dulu, semasa sekolah buku tentu menjadi teman setia. Iyah setia. Meski buku-buku tebal yang bikin pusing, seperti buku paket fisika, kimia, biologi dan matematika, tetap saja mereka adalah teman-teman setia. 😂

Buku-buku sains seperti itu membuka pikiran betapa sangat rumit dan detail nya alam beserta komponennya, betapa sangat sempurna makhluk ciptaan-Nya, betapa sangat amazing jagat raya ini.

Bagiku tak hanya buku-buku pelajaran yang menjadi teman setia. Semasa sekolah buku-buku bacaan lain turut menjadi teman di sela-sela pusingnya menghafal unsur kimia pada tabel periodik unsur, disela-sela penatnya berbaur dengan rumus-rumus fisika yang super susah, disela-sela panasnya otak karena matetika yang kadang tak bisa dinalar, disela-sela memahami super komplex nya biologi 😂

Buku-buku itu kini menjadi kenangan bahkan menjadi seauatu yang dirindu saat ini. Dialah buku-buku yang aku pinjam dari perpus sekolah😄

Judul buku dan nama pengarang samar-samar dalam ingatan. Yang masih segar dalam memori adalah majalah-majalah horizon yang rutin aku pinjam.

Beberapa deretan nama dari buku-buku yang aku baca dulupun masih tersimpan dalam memori. Seperti Chairil Anwar, Ws.Rendra, Iwan Simatupang, Asrul Sani, Pramudya Anantatoer, Amir Hamzah, Rustam Effendi, Sutan Takdir Alisjahbana dan juga Haji Karim Malik Amrullah (HAMKA).

Tak banyak memang yang aku ingat dari nama-nama itu. Namun cukup menjadi bukti bahwa buku adalah teman setia. Teman setia yang mengajak kepenjuru Negeri bahkan penjuru dunia.

Terkadang teman setia (buku) menumbuhkan bulir-bulir rindu dalam dada. Wahh kok bisa? Tentu bisa, aku merasakan dan membuktikan sendiri😃

Ketika aku meminjamkan serial buku Ghazi ke salah satu sahabat saya, tahukah apa yang ia katakan?

"Vi, aku kangen, aku rindu sama Sultan Mehmed, sama Zaghanos, sama Radu. Sama semua yang berjuang dalam penaklukan Konstantinopel di tahun 1453."

Perasaan rindu yang sama yang aku rasakan. Hatiku berbinar-binar, tak hanya aku yang merindukan mereka. Tak hanya aku yang mengagumi pribadi para Gahzi.😁😊

Lagi-lagi aku jatuh cinta. Jatuh cinta kepada teman setia. Buku.

#JatuhCinta
#TemanSetia
#Buku
#1453

Tidak ada komentar:

Posting Komentar