Share it

Minggu, 20 Januari 2019

Perempuan Bukan Komoditas Dagang



Angka 80 seketika naik daun. Ramai dan penuh sesak di time line fb juga di media online lainnya. Semasa di sekolah Dasar, sayapun menyukai angka itu ketika tertulis rapi di raport tiap kali kenaikan kelas tiba.

Baru-baru ini angka itu melejit menjadi perbincangan publik. Pasalnya sebuah kasus prostitusi online menyeret seorang artis yang cukup terkenal.

Berbagaimacam pembahasan terukir sesuai konsep dan perspektif masing-masing orang.

Memang kasus semisal itu bukanlah hal baru di Negeri ini. Namun miris sekali ketika ada yang menilai sosok perempuan atas dasar materi. Angka 80 jt dinilai sebagai keberhasilan yang melampaui hukum pasar, permintaan dan penawaran. Gila. Apakah seorang perempuan dinilai sebagai komoditas dagang yang bisa dipasarkan?


Dalam system kapitalis-sekuler, materi dinilai lebih tinggi dari harga diri manusia. Ini bukti bahwa system kapitalis yang mengedepankan kebebasan bukanlah solusi atas permasalahan-permasalahan terkait perempuan. Hanya Islam satu-satunya solusi yang menjaga dan melindungi perempuan. Dalam Islam perempuan adalah makhluk yang istimewa dan dimuliakan. Lebih berharga dari sekedar jutaan bahkan triliunan sekalipun.

Di era digital ini tentu sangat mudah dalam menuangkan pendapat. Sangat Ironi apabila ruang media terisi oleh pemikiran-pemikiran sekuler yang kini menjangkiti generasi bangsa.

Islam adalah solusi. Perisai yang melindungi kedudukan perempuan, tak pernah sekalipun menilai perempuan sebagai komoditas dagang.

Bangkitlah generasi muda!!
Lekas kembali pada aturan-aturan Nya, sebab Islam sempurna dan paripurna. Jika perkara ke kamar mandi saja di atur oleh Islam, bagaimana mungkin perkara perempuan serta kehidupan lainnya tak diatur?

#GenerasiIslami
#IslamSelamatkanNegeri
#AkademiMenulisKreatif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar